Suatu hari, ia
datang dengan sebuah penawaran kepada si pengusaha. Ia bersedia mengikhlaskan hutang
si pengusaha asal diperbolehkan menikahi anaknya.
Si pengusaha pun
menolak tawaran dari si rentenir. Tapi, rentenir itu tidak menyerah dan
mengajukan sebuah penawaran baru.
Ia akan
mengambil dua batu dan dimasukkannya ke dalam kantung, si pengusaha dipersilahkan
mengambil satu batu dari kantung itu. Jika ternyata yang diambil batu hitam,
maka hutang si pengusaha akan dihapus tapi anak perempuannya akan dinikahi si
rentenir.
Si pengusaha pun
menyetujui usulan tersebut. Mereka kemudian mengambil batu dari pekarangan.
Saat mengambil
batu, pengusaha itu melihat si rentenir memasukkan dua batu hitam ke kantung.
Pengusaha lalu
berpikir keras untuk keluar dari situasi yang tak menguntungkannya itu.
Saat kantung
disodorkan, ia mengambil satu batu lalu ia pura-pura tersandung dan menjatuhkan
batunya.
‘Aduh, maafkan
kecerobohanku, Tuan. Aku tadi sudah mengambil satu batu tapi terjatuh. Mungkin
kita bisa melihat warna batu yang tersisa, karena saya pasti mengambil batu
yang sebaliknya,’ kata si pengusaha.
Pengusaha cerdik
itu menjatuhkan batu yang digenggamnya agar tidak sempat diperiksa dan
mengatakan jika mengambil batu yang berlawanan dengan yang ada di kantung.
Sebab, pasti batu yang tersisa berwarna hitam. Sehingga ia selamat dari
perangkap licik si rentenir.
# : Rentenir tua
pada contoh cerita inspiratif tadi adalah gambaran seseorang yang menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan. Pantang menyerah adalah hal yang baik, tapi
bagaimana caramu mencapai hasil juga penting. Menipu, merampas, dan memanfaatkan
orang lain suatu ketika akan membuatmu merugi.
No comments:
Post a Comment